https://infokahayan.blogspot.co.id/ |
Perindustrian mendukung penghentian ekspor rumput laut secara bertahap.
Pasalnya, hasil rumput laut yang melimpah ruah di negeri ini hanya bisa terserap pasar di dalam negeri sebesar 25% saja, sedangkan sisanya sebanyak 75% diekspor dalam bentuk baihan mentah.
Alex SW Retraubun mengungkapkan, penghentian ekspor rumput laut secara bertahap itu ditujukan agar produk rumput laut dalam negeri bisa bersaing dengan hasil laut dari negara lain.
Pasalnya, hasil rumput laut yang melimpah ruah di negeri ini hanya bisa terserap pasar di dalam negeri sebesar 25% saja, sedangkan sisanya sebanyak 75% diekspor dalam bentuk baihan mentah.
Alex SW Retraubun mengungkapkan, penghentian ekspor rumput laut secara bertahap itu ditujukan agar produk rumput laut dalam negeri bisa bersaing dengan hasil laut dari negara lain.
Lebih jauh lagi Alex memaparkan wilayah Ambon dan sekitamya mempunyai potensi alam yang sangat besar untuk menjadi Lumbung Ikan Nasional (LIN) dan rumput laut, karena budidaya rumput laut itu bisa dipanen sepanjang tahun tanpa mengenal musim.
Di tempat yang sama, Direktur Usaha dan investasi Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) Kementrian Kelautan Dan Perikanan (KKP), Made Artajaya, mengungkapkan hal yang senada.
Dia mengatakan, tahun depan pemerintah rencananya akan menghentikan ekspor rumput laut kering secara bertahap, tidak secara langsung.
Alasannya karena kalau dihentikan secara langsung akan membuat sulit para pelaku usaha yang bergerak di bidang itu.
Menurut dia, ekspor mentah yang dilakukan selama ini, imbasnya pada nilai produk selalu dimainkan industri diYiegara buyers.
Pada tahap awal penyetopan ekspor rumput laut mentah, pemerintah mensinergikan daerah penghasil dan industri. "Kita tahu 80% rumput laut Indonesia dari KTI. Sementara industrinya ada di Jawa Timur. Nanti kita sinergikan sambil membangun industri pengolahan di daerah penghasil," urainya.
Made juga mengatakan, dari total produksi rumput laut yang mencapai 3,9 juta ton setara basah, 80% dari kawasan timur Indonesia.
Di Ambon menurut dia, pada 2010 potensi budidaya rumput laut pesisir pantai mencapai 193 ribu hektare ditambah 105 ribu hektare tambak mampu menghasilkan 1,5 it ton rumput laut. "Produksi tersebut terdiri atas jenis cottonii 108 juta ton, 430 ribu ton gracilaria," ucapnya.
No comments:
Post a Comment