https://infokahayan.blogspot.co.id |
Dilansir Oddity
Central (13/7), Benjamin dan Ingrid Marie Hertefolger mendirikan rumah impian
mereka di Pulau Sandhorney, bagian utara Norwegia. Pasangan ini sangat peduli
terhadap kelangsungan lingkungan sekitar. Keduanya ingin rumah tinggal mereka
dibuat dari bahan-bahan alami saja, misalnya kayu, kaca, atau campuran jerami,
pasir, dan tanah liat. Namun rumah itu juga harus tahan menghadapi cuaca kutub
yang keras.
Pasangan Hertefolger mendengar tentang keunggulan ekologis kubah geodesi. Jadi
mereka menghubungi Solardome Industries yang mengkhususkan diri pada pembuatan
kubah semacam itu. Keduanya memesan sebuah kubah kaca canggih sekaligus ramah
lingkungan untuk melindungi seluruh rumah.
Solardome Industries memenuhi permintaan pasangan Hertefolger dengan kubah berteknologi PRO SOLARDOME dengan diameter 15 meter dan tinggi 7,5 meter. Proses instalasi kubah memakan waktu selama tiga minggu. Kubah yang terbuat dari kaca itu tak memerlukan fondasi, jadi dampak lingkungan yang ditimbulkan terhadap tanah bisa diminimalkan. Kubahnya sendiri terdiri dari 360 panel kaca yang disangga kerangka aluminium daur ulang. Hebatnya, kubah ini bisa bertahan sampai 100 tahun dengan pemeliharaan seadanya.
Solardome Industries memenuhi permintaan pasangan Hertefolger dengan kubah berteknologi PRO SOLARDOME dengan diameter 15 meter dan tinggi 7,5 meter. Proses instalasi kubah memakan waktu selama tiga minggu. Kubah yang terbuat dari kaca itu tak memerlukan fondasi, jadi dampak lingkungan yang ditimbulkan terhadap tanah bisa diminimalkan. Kubahnya sendiri terdiri dari 360 panel kaca yang disangga kerangka aluminium daur ulang. Hebatnya, kubah ini bisa bertahan sampai 100 tahun dengan pemeliharaan seadanya.
Bio dome tersebut juga dilengkapi sistem pengolah limbah yang memungkinkan sampah rumah tangga diubah menjadi pupuk dan pengairan kebun. Kubah tersebut juga berfungsi sebagai rumah kaca untuk menanam buah dan sayur.
Ingrid mengatakan kalau mereka ingin memberikan empat anak mereka masa kecil yang sehat dan memberi mereka wawasan yang cukup untuk mengelola kehidupan di bumi saat dewasa nanti. Keduanya memang mengajarkan anak-anak untuk hidup bersama alam. Daripada bermain game di dalam rumah atau nongkrong di mal, keempat anak Hertefolger jutru lebih memilih beraktivitas di luar ruangan.
Penasaran berapa harga rumah dalam kubah geodesi milik keluarga Hertefolger? Menurut The Nordic Page, suami istri Hertefolger harus merogoh kocek sebesar $ 490.500 atau sekitar Rp 6,4 milyar.
No comments:
Post a Comment